Mahasiswa Harus KB (Kuliah Berencana)


            Memasuki dunia perkuliahan akan menjadi salah satu hal baru bagi para siswa SLTA sederajat. Berubahnya status dari serorang siswa menjadi mahasiswa tentunya memberikan kesen tersendiri. Meski tidak semua mahasiswa memiliki latar belakang yang sama dalam melanjutkan ke bangku kuliah, tetapi pada akhirnya mereka tetap dipaksa untuk menyelesaikan satu visi yaitu skripsi sebagai sayarat kelulusan. Karena perbedaan latar belakang inilah yang kemudian menghasilkan berbagai jenis mahasiswa. Dari mulai mahasiswa yang rajinnya minta ampun sampe mereka yang hanya datang untuk sekedar  bertemu dengan teman-temannya. Beragam jenis mahasiswa ini biasanya mulai terlihat pada semester ke dua dan akan semakin jelas ditahun kedua.
            Peristiwa salah jurusan, kuliah karena desakan orang tua, dosen yang tidak menyenangkan, organisasi merupakan tempat belajar yang lebih baik daripada kelas, sampai dogma yang menganggap bahwa IPK (indeks pestasi kumulatf) tidak menjamin kesuksesan kerap kali menjadi alasan-alasan bagi para mahasiswa untuk berleha-leha dalam menyelesaikan masa kuliahnya yang lazimnya selesai ditempuh selama empat tahun. Berbeda dengan mahasiswa yang bisa dikatakan tepat mengambil jurusan, mereka yang memiliki motivasi lebih dalam menyelesaikan kuliah. Sampai mereka yang menjunjung tingi nilai IPK (indeks prestasi kumulatif), golongan mahasiswa ini, mereka cenderung akan semangat dalam menyelesaikan kuliahnya dan hampir sebagian besar mereka lulus sesuai waktunya. Meskipun demikian para sarjana ini kerap kali tetap dipusingkan dengan persoalan apa yang akan mereka lakukan setelah lulus. Hal ini dikarenakan mereka sebenarnya belum siap untuk bersaing di dunia sebenarnya. Sebagian mahasiswa berpikir dengan memiliki IPK yang tinggi mereka akan mampu bersaing di dunia kerja, padahal IPK tanpa kemampuan yang memadai tidak akan seimbang. Perusahan-perusahan besar tidak hanya mencari fres raduate yang pintar dalam segi otak tetapi juga siap dalam segi mental. Hal ini pula yang menyebakan terjadinya pengangguran, hingga memunculkan sebuah istilah bahwa kampus adalah mesin potokopian yang menghasilkan ratusan sarjana setiap tahunnya tapi mereka bingung mau kemana?
                  Disinilah perlunya KB (kuliah berencana) bagi para mahasiswa apapun latar belakang memasuki dunia perkuliahannya. Perencanaan dalam menyelesaikan kuliah ini harus dipikirkan sematang mungkin, contohnya berapa sks yang akan diambil persemester? Apa yang akan dilakukan pada setiap semester dan setelah lulus? Dari ketiga pertanyaan sederhana ini minimal para mahasiswa sudah bisa menjawab. Agar mereka tidak bingung ketika sudah lulus nanti. Kalau kata Sam dalam bukunya catatan akhir kuliah 2.0 “sarjana yang baik bukan mereka yang lulus tepat waktu, sarjana yang baik adalah mereka yang tidak bingung ketika ditanya setelah lulus mau ngapain?” tetapi sarjana yang lebih baik lagi adalah mereka yang bisa lulus tepat waktu dan tidak bingung ketika ditanya setelah lulus mereka harus ngapain?. Artinya Planning is Everything, kenapa demikian? Karena dengan planning akan membuat hidup kita terarah, ketika mahasiswa mulai bosan dengan dunia perkulihan mereka akan ditarik ke masa awal untuk apa mereka kuliah dan apa yang akan mereka lakukan setelah kuliah nanti. Selain itu planning juga artinya kita memberikan kesempatan kepada diri kita untuk berpikir, ingin menjadi apa? Melakukan apa? Dan apa yang ingin dimiliki. Pikiran adalah aset terpenting di sini karena pikiran akan menjadi sesuatu. Seperi yang dikatan dalam buku the secret, rahasia besar kehidupan adalah hukum tarik menarik. Setiap apa yang kita pikirkan akan memiliki frekuensi. Pikiran yang sedang kita pikirkan akan menciptakan kehidupan dimasa depan. Serta apa yang paling kita pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup kita. Oleh karena itu berbaikhatilah dalam berpikir dan jadikanlah KB (kuliah berencana) sebagai prioritas penting bagi setiap mahasiswa, minimal seorang mahasiswa bisa menjawab apa yang akan mereka lakukan setelah lulus nanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRADISI TUJUH BULANAN DI MASYARAKAT KABUPATEN SERANG

Bangga menjadi Perempuan

Seorang Diri